Si Sarong & Hutan Yumoun

Pada waktu, dimana para tumbuhan masih bisa merasakan kehangatan alam nan indah, diwaktu yang sama di hutan legenda dan penuh mistis ini atau orang-orang sekitar biasa menyebut dengan sebutan Hutan Yumoun atau dalam bahasa sastra kuno kanoka(Kanokis) yaitu Yumun yang berarti umur dan moun yang berarti panjang, jadi Yumoun

berarti Umur Panjang... Bagaimana sampai orang-orang menyebut hutan ini hutan umur panjang?

Disebuah desa yang bersebelahan dengan hutan yumoun hiduplah seorang yang telah ditakdirkan untuk menjadi Pemimpin Hutan Yumoun! Dia adalah Sarong bin sarung Tapi sebelum menjadi Pemimpin ada seribu satu tantangan yang harus ia hadapi!

Di kehidupan sehari-hari Sarong dikenal sebagai remaja yang jenius dan misterius. Di suatu saat Sarong pergi menjelajahi Hutan Yumoun yang katanya hutan penuh mistis bagaimana tidak menurut warga desa Jatom yaitu desa yang bersebelahan dengan Hutan Yumoun, mereka pernah bercerita bahwa dulu ada seorang peternak yang pergi ke hutan Yumoun untuk mencari Sapi kesayangannya yang hilang di hutan tersebut ia mencari sapi itu sampai ke tengah hutan dan terus menerus selama hampir seminggu dan waktu berlalu akhirnya si peternak tsb tidak pulang kerumah. Tapi didalam pikiran Sarong ada suatu misteri yang sangat susah untuk dimengerti yaitu Siapa yang menceritakan kisah ini kepada warga, padahal tidak ada yang melihatnya atau mengikutinya, atau mungkin kejadian ini disaksikan oleh seseorang yang menceritakan kisah kejadian ini? Sulit untuk dimengerti.
Karena sudah diputuskan untuk menjelajahi dan membongkar misteri-misteri Hutan Yumoun, Tanpa membawa perbekalan Sarong mulai berangkat menuju Hutan Yumoun dengan hanya membawa sebuah Pedang Mozu, pedang tradisional Desa Jatom, pedang ini juga dikenal sebagai salah satu dari 7 pedang yang memiliki nilai seni yang tinggi dan ketajaman yang mumpuni di Negeri Konegoro.